Senin, 19 Januari 2015 - 01.10

Pembagian Arus Pada Mobil Berdsarkan Fungsinya

Dalam sistem Elektrikal Mobil / Kelistrikan mobil pada umumnya terdapat beberapa macam arus positif (+) atau yang sering kita sebut dengan STROOM yang dibagi menurut fungsinya, antara lain :
1. STROOM LANGSUNG
2. STROOM ACCESSORIES / ACC.
3. STROOM KONTAK ON / IGNITION
4. STROOM STARTER
Sedangkan untuk GROUND / Massa  / arus negatif (-) biasanya langsung dihubungkan ke bagian Mesin (Massa Engine) dan ke body mobil (Massa Body).

STROOM LANGSUNG
Yang dimaksud dengan Stroom Langsung disini adalah stroom yang langsung berhubungan dengan sumber daya (ACCU / Baterai) tanpa kita menyalakan kontak atau kunci kontak pada posisi OFF. Jadi stroom ini selalu standby walaupun kendaraan / mobil dalam keadaan mesin mati atau kontak off.
Ada beberapa sistem pada elektrikal mobil yang menggunakan Stroom Langsung, antara lain :
1. Lampu Head lamp / Head Light
2. Lampu Kecil / Lampu Kota (TAIL)
3. Lampu Rem / Lampu Stop
4. Lampu Hazzard
5. Lampu Foglamp
6. Lampu Plafon
7. Klakson / HORN
8. Central Lock
9. Alarm mobil

STROOM ACCESSORIES (ACC)
Dalam sistem elektrikal mobil yang dimaksud dengan Stroom Accessories yaitu stroom yang terhubung dengan sumber daya pada waktu kontak / kunci mobil diputar pada posisi ACC, dan mesin mobil masih dalam keadaan mati.
Beberapa perangkat mobil yang menggunakan Stroom accessories antara lain adalah :
1. Sistem Audio / Tape mobil.
2. Lighter
3. Jam
Selain menggunakan stroom accesories untuk sistem Audio mobil dan Jam juga membutuhkan/menggunakan stroom langsung untuk posisi standby.

STROOM KONTAK ON / IGNITION
Stroom kontak ini sangat penting dalam sistem elektrikal mobil karena banyak dipakai / digunakan untuk mensuplai stroom yang berhubungan dengan kontrol mesin / engine sebelum mesin mobil dihidupkan atau dinyalakan. Yang dimaksud dengan Stroom Kontak / Ignition disini yaitu stroom yang berhubungan dengan sumber daya pada waktu kunci kontak pada posisi ON, baik sebelum atau setelah mesin mobil dihidupkan.
Beberapa sistem perangkat mobil yang menggunakan Stroom kontak antara lain adalah :
  1. Lampu Sein / TURN
  2. Lampu Mundur
  3. AC Mobil
  4. Wiper
  5. Washer (Air wiper)
  6. Power Window
  7. Electric Mirror
  8. Switch Karburator
  9. Pompa bensin
10. Gauge
11. Coil
12. Alternator (Dinamo Ampere)
13. Electronic / Engine Control Unit (ECU)
14. Fan Radiator / Fan AC
15. DLL.

STROOM STARTER
Yaitu strom yang digunakan pada waktu kita akan menghidupkan / menyalakan mesin mobil, kontak pada posisi START. Stroom ini digunakan / dihubungkan pada Dinamo Starter yang berfungsi untuk menstarter mesin mobil. Selain itu, stroom starter ini juga biasa digunakam sebagai sinyal pada jalur relay pompa bensin (fuel pump),

PERMASALAHAN PADA LAMPU MOBIL
Pada sebuah mobil  umumnya terdapat beberapa sistem lampu antara lain : Lampu Head Lamp, Lampu Kecil / Lampu Kota (TAIL), Lampu Sein (TURN), Hazzard, Lampu Stop / Lampu Rem, Lampu Mundur / Lampu Atret, Lampu Plafon, Lampu Fog Lamp / Lampu Kabut dan lain-lain.
Untuk menjaga / merawat mobil anda supaya lampu-lampu yang ada tetap nyala dan berfungsi dengan baik perlu anda ketahui beberapa masalah yang sering terjadi pada sistem lampu kendaraan anda.

LAMPU HEAD LAMP / HEAD LIGHT
Lampu Head Lamp pada mobil yang standard umumnya berdaya  55/60 watt, sedangkan yang telah dilengkapi dengan relay lampu biasanya menggunakan lampu berdaya  90/100 watt sehingga lebih terang. Jadi apabila kendaraan / mobil anda masih menggunakan lampu standard (55/60 watt) dan akan diganti dengan lampu yang berdaya lebih besar (90/100 watt) sebaiknya ditambah / pasang KABEL RELAY LAMPU untuk menjaga keamanan kendaraan anda.

Masalah yang sering terjadi pada lampu Head Lamp antara lain :
-> Lampu tidak nyala (mati) kedua-duanya, kanan dan kiri (mati total).
-> Lampu nyala sebelah atau redup sebelah (lampu kanan atau kiri saja yang nyala).
-> Hanya lampu dekat (Low) saja yang nyala.
-> Hanya lampu jauh (High) saja yang nyala.
Untuk mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada lampu Head Lamp bisa kita test dengan menggunakan Testpen untuk memastikan apakah penyebab tidak nyalanya lampu itu pada bohlamnya yang putus (mati) atau sekring (fuse) yang putus, atau mungkin jalur kabelnya yang bermasalah. Jika mobil anda dilengkapi dengan relay lampu, bisa juga terjadi kerusakan pada jalur Kabel Relay atau relaynya yang rusak.

Anda bisa melakukan test pada bagian soket lampu Head Lamp dan pada sekering (fuse) untuk mengetahui apakah terdapat arus (stroom) atau tidak pada jalur lampu tersebut.

LAMPU KECIL / LAMPU KOTA (TAIL)
Lampu kecil ini banyak terdapat pada kendaraan / mobil anda, ada pada bagian depan kanan dan kiri, bagian belakang kanan dan kiri, serta dibagian dalam (Dashboard). Lampu ini biasanya menggunakan bohlam yang berdaya kecil akan tetapi sangat penting fungsinya terutama untuk bagian belakang mobil anda.
Permasalahan yang sering terjadi pada lampu ini biasanya pada bohlam atau sekering yang putus sehingga menyebabkan lampu tidak nyala. Sedangkan penyebab kerusakan yang lain bisa terjadi apabila ada kesalahan penyambungan jalur yang menyebabkan korslet pada jalur lampu tersebut.

LAMPU SEIN (TURN) DAN HAZZARD
Pada umunya lampu sein ini terdapat di bagian depan kanan-kiri dan bagian belakang kanan-kiri kendaraan anda dan menyala dengan warna kuning,   ada pula yang terdapat di bagian samping mobil anda. Lampu ini berfungsi sebagai tanda pada waktu kendaraan mau belok ke kanan atau ke kiri, atau pada waktu mau menyalip kendaraan yang ada di depan kita. Sedangkan lampu hazzard berfungsi sebagai lampu peringatan atau lampu bahaya.
Permasalahan yang sering terjadi pada lampu ini biasanya tidak nyala disebabkan bohlam yang putus atau sekeringnya yang putus. Apabila lampu nyala tetapi tidak ngedip kemungkinan terdapat kerusakan atau masalah pada Flasher, atau jika ngedip terlalu cepat kemungkinan ada salah satu bohlam/lampu yang tidak nyala.

LAMPU STOP / LAMPU REM
Lampu ini terdapat pada bagian belakang kanan-kiri kendaraan anda, berfungsi sebagai tanda pada waktu kendaraanakan akan berhenti atau pada waktu menginjak rem. Lampu ini sangat penting karena memberi tanda pada kendaraan yang ada di belakang kita agar berhati-hati pada waktu kita menginjak rem.
Permasalahan pada lampu ini jika tidak nyala biasanya hanya bohlam atau sekering saja yang putus, tetapi ada juga yang disebabkan oleh switch rem yang rusak atau bermasalah.

LAMPU MUNDUR / LAMPU ATRET
Lampu ini hanya terdapat pada bagian belakang kendaraan anda dan berfungsi sebagai tanda bahwa kendaraan anda mau atau sedang berjalan mundur, terutama pada waktu mau parkir. Jika lampu ini tidak nyala bisa disebabkan bohlam atau sekring yang putus dan kemungkinan lain terdapat masalah pada switch mundur yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.

LAMPU FOGLAMP
Tidak semua mobil ada / mempunyai kelengkapan Lampu ini, jadi apabila pada kendaraan anda terdapat lampu foglamp atau anda ingin menambah / memasang lampu Foglamp baru, ada baiknya anda perlu perhatikan beberapa hal berikut ini : Sebaiknya gunakan lampu yang sesuai standard mobil anda, biasanya untuk lampu yang standard berdaya 55 watt, jika ingin mengganti dengan daya yang lebih besar sebaiknya dilengkapi juga dengan Kabel Relay untuk menjaga keamanan kendaraan anda agar tidak terjadi korslet atau kabel panas/terbakar karena kelebihan beban.
aan
Sabtu, 10 Januari 2015 - 05.20

Percakapan Aneh di Balik Penarikan Tabung Gas ELPIJI 3 KG


Dalam rapat kabinet yg dipimpin oleh Menko Ekuin yg berlangsung selama kurang lebih 4 hari, a
112 × 150 - wandev.blogspot.com
khirnya diputuskan bahwa dlm waktu dekat Pemerintah akan menarik seluruh tabung gas LPG kemasan 3kg.
Penarikan akan dilakukan dlm waktu dekat, mengingat dampak yg langsung berhubungan dg hajat hidup masyarakat.
Dalam keputusan yg dituangkan dlm Kepmen no.12a/kepmen/LPG/2015 disebutkan bahwa pemerintah akan mengganti seluruh tabung gas 3kg yg berwarna hijau dg beberapa warna alternatif lain.
Seperti : KUNING, KELABU, MERAH MUDA dan BIRU.
Alasannya adalah krn warna hijau seringkali meletus sehingga hatiku sangat kacau dan tabung yg tertinggal akan kupegang erat-erat..
Rabu, 07 Januari 2015 - 07.23

Penerapan 16 Dalil Prosser di Indonesia

09-18  Charles Prosser wb.jpgDr. Charles Allen Prosser (1871-1952) adalah seorang praktisi dan akademisi Amerika Serikat yang sering dianggap sebagai bapak pendidikan kejuruan, terutama di Amerika. Prosser juga adalah seorang guru Fisika dan Sejarah di New Albany High School dan mendapatkan gelar PhD dari Columbia University. Di kalangan akademisi pendidikan vokasi dan kejuruan di Indonesia, Prosser cukup dikenal sebagai penyusun 16 Prinsip Pendidikan Vokasi atau sering juga disebut sebagai 16 Dalil Prosser.
  1. The training environment is the working environment itself or a replica of the working environment.
  2. The training jobs are carried on in the same way as in the occupation itself.
  3. The trainee is trained specifically in the manipulative habits and thinking habits required in the occupation itself.
  4. The training helps the trainee to capitalize his interests and abilities to the highest possible degree.
  5. The training is given to those who need it, want it, and are able to profit by it.
  6. Adequate repetitive training in experiences from the occupation fixes right habits of doing and thinking to the degree necessary for employment.
  7. The instructor is himself master of the skills and knowledge he teaches.
  8. Training is carried to the point where it gives the trainee a productive ability with which he can secure employment or hold employment.
  9. Training meets the market demands for labor whatever these may be in any given occupation.
  10. Training is given on actual jobs and not in exercises or pseudo jobs.
  11. The content of the training which is taught  is obtained from masters from the occupation, not theorists.
  12. This teaching contents applies so directly and specifically to the occupation that it has functioning value for this occupation only.
  13. The training needs of any group are met at the time they most require help and in the way that gives the most help.
  14. The particular characteristics of those it serves are considered --both in methods of instruction and in personal relations with learners.
  15. The administration is elastic and fluid.
  16. The funds expended on training are at least sufficient to permit good training to be done.
Dalil atau Prinsip Pendidikan Kejuruan Prosser  sebagian besar sangat sulit untuk diterapkan dengan baik dalam sistem pendidikan kejuruan kita saat ini. Hal ini sangat menyedihkan mengingat semakin banyaknya sekolah kejuruan didirikan di Indonesia. Bahkan rasio sekolah umum vs sekolah kejuruan akan segera mencapai 30:70, suatu ledakan jumlah yang sangat besar, namun tidak diimbangi oleh penerapan prinsip-prinsip yang benar.

Tentu saja akan timbul pertanyaan mendasar, apakah 16 Dalil Prosser ini cocok dan memang harus diterapkan di negeri kita? Namun jika kita mau jujur dan menelaah dengan seksama ke-16 dalil dan prinsip ini, maka kita pasti sepakat bahwa aspek-aspek yang dipersyaratkan ini adalah memang aspek universal untuk menjadikan pendidikan vokasi menjadi efektif. Berikut ulasan singkat dengan gaya "reality check" atas apa yang terjadi di Indonesia saat tulisan ini ditulis.

Prinsip #1
Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.

Prinsip ini akan sangat sulit untuk bisa diterapkan di Indonesia karena pembuatan replika akan memerlukan biaya besar dan harus selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia industri. Melihat keadaan sekolah kejuruan di Indonesia, sangat sulit mewujudkan prinsip ini. Hal terjauh yang bisa dilaksanakan adalah menyediakan fasilitas praktek dasar sehingga lulusan nanti akan memiliki kompetensi dasar yang kuat untuk dikembangkan lebih lanjut jika sudah diterima di industri.

Prinsip #2
Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.

Jawaban sama dengan dalil sebelumnya. Namun jika sekolah mampu menyelenggarakan praktek kerja langsung di industri secara memadai dari sisi waktu, intensitas dan dengan pengawasan yang baik, maka prinsip ini bisa terpenuhi. Dalam kenyataan sekolah kewalahan harus menempatkan siswa dalam jumlah banyak untuk melaksanakan praktek yang sesuai kurikulum langsung di lokasi industri.

Prinsip #3
Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.

Hal ini juga sangat sulit diterapkan di Indonesia karena budaya dan lingkungan sekolah yang sangat berbeda dengan lingkungan industri sebenarnya. Idealnya sekolah bisa menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan pola pikir dan pola kerja bagi siswanya, namun kendala terbesar adalah bahwa manajemen sekolah tidak memiliki latar belakang industri yang kuat. Hampir semua sekolah vokasi dipimpin dan diajar oleh para profesional pendidikan yang tidak memiliki pengalaman industri cukup. Maksud latar belakang dalam hal ini adalah pengalaman bekerja dan etos kerja industri, sehingga mustahil bisa menciptakan suasana industri didalam sekolah.

Prinsip #4
Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu mengembangkan minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.

Prinsip ini sudah banyak diterapkan dan berhasil di banyak sekolah kejuruan. Sistem pendidikan kita memungkinkan bagi individu siswa untuk maju dan meraih tingkat kompetensi dan keberhasilan yang setinggi-tingginya. Ini kemungkinan akibat liberalnya sistem pendidikan kita sehingga memungkinkan siswa yang memiliki potensi, rajin dan memiliki kemauan kuat dapat melaju cepat. Namun hal ini juga berlaku bagi siswa yang lemah, dimana siswa seperti ini akan tertinggal jika tidak memiliki keinginan dan motivasi yang kuat untuk maju. Sistem pendidikan yang ada memberikan keleluasaan besar pada guru untuk menentukan kualitas proses pembelajaran. Guru akan cenderung memberikan prioritas pada siswa yang potensial dan aktif. Sistem kontrol pembelajaran kurang bisa memastikan pemerataan prioritas terhadap semua siswa untuk mendapat pelajaran yang sama kuantitas dan kualitasnya.

Prinsip #5
Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat untung darinya.

Idealnya memang semua calon siswa yang masuk ke sekolah kejuruan sudah melewati seleksi potensi teknis dan non-teknis, sehingga siswa yang masuk adalah siswa yang secara bakat dan minat sesuai dengan jurusan yang dipilih serta memiliki motivasi intrinsik yang besar untuk menjalani pembelajaran. Namun ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini kurang bisa dilaksanakan di sebagian besar sekolah. Salah satu faktor penting adalah karena tidak adanya bimbingan dan konseling karir atau vokasional di level SMP sebelum masuk SMK dan juga di level SMA/SMK ke program vokasi lanjutannya. Ini menyebabkan calon siswa sekolah kejuruan tidak memiliki pengertian yang cukup mengenai dunia kerja, sehingga dalam banyak kasus terjadi ketidaksesuaian siswa yang masuk ke sekolah vokasi.

Prinsip #6
Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya.

Prinsip ini banyak diabaikan dan memang sulit untuk diterapkan sepenuhnya karena banyaknya beban kurikulum sekolah kejuruan di Indonesia. Siswa tidak hanya belajar mata pelajaran teknis namun juga pelajaran normatif dan adaptif yang memakan porsi hingga 30-40% dari total waktu pembelajaran. Waktu pembelajaran praktek kejuruan juga tidak bisa melaksanakan kegiatan berulang karena kurangnya sarana prasarana penunjang praktek sehingga harus bergantian dengan siswa lain. Pada saat Praktek Industri sebenarnya siswa mendapat waktu panjang untuk mengulang-ulang kegiatan praktek, namun banyak siswa terkendala dengan penempatan praktek yang tidak sesuai jurusan.

Prinsip #7
Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan dilakukan.

Prinsip ini juga sangat sulit diterapkan di Indonesia. Praktisi yang sukses tidak akan memilih dunia pendidikan sebagai pilihan karir utama mereka karena banyak faktor. Pendidik di sekolah kejuruan sebagaian besar adalah pendidik murni dengan ketrampilan teknis tingkat pemula. Solusinya adalah dengan mendatangkan pengajar tamu dari industri ke sekolah, namun karena terbatasnya waktu biasanya kegiatan ini hanya bisa memberi wawasan pengetahuan saja ke siswa dan tidak bisa sampai pada pemberian ketrampilan. Akhirnya memang kita harus realistis, sekolah kejuruan kita baru bisa memasok calon tenaga kerja yang siap latih ketika masuk ke dunia industri. Mereka dibekali pengetahuan dan ketrampilan dasar pada bidangnya. Jika industri ingin mendapat pekerja dengan level kompetensi lebih tinggi atau lebih spesifik, mereka harus melakukan pelatihan lanjutan secara in-company.

Prinsip #8
Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut.

Saat ini sudah ada standar kompetensi baku yang dipakai sebagai acuan di SMK yaitu SKKD dan Program Diploma banyak mengacu pada SKKNI. Hal ini sudah cukup memadai, namun masih ada kendala dalam implementasi di lapangan seperti tidak standarnya proses pembelajaran antar sekolah dan antar daerah dalam satu bidang keahlian. Kesulitan lain adalah pada saat uji kompetensi yang juga tidak standar antar sekolah dan antar daerah karena menggunakan penguji yang berbeda dan tidak profesional. Seharusnya uji kompetensi dilakukan oleh satu lembaga khusus dibawah asosiasi industri tertentu, namun secara kelembagaan hal ini belum bisa diwujudkan sepenuhnya di Indonesia. Masih banyak sekolah kejuruan yang tidak bisa mendapatkan mitra penguji kompetensi yang benar-benar kompeten dan layak menjadi penguji.

Prinsip #9
Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.

Secara alamiah prinsip ini mulai berlaku dan diterapkan terutama di sekolah kejuruan yang memiliki birokrasi lebih fleksibel seperti sekolah swasta. Prinsip ekonomi supply-demand berlaku saat ini, program keahlian yang tidak dibutuhkan industri akan dengan sendirinya mendapatkan peminat yang sedikit. Jika sekolah tidak mampu menyesuaikan dengan cepat, maka besar kemungkinan sekolah akan kesulitan menjaring siswa. Namun banyak kendala yang harus dihadapi sekolah agar bisa menjadi sekolah yang mampu selalu memenuhi permintaan pasar kerja. Penghapusan program keahlian yang ada pasti akan menimbulkan konsekuensi besar dan menimbulkan kerugian bagi sekolah. Pembukaan program keahlian baru juga tidak mudah karena mahal dan rumitnya persiapan. Dalam realita, banyak sekolah yang akhirnya mengorbankan kesiapan penyelenggaraan demi mengejar permintaan pasar, hal ini sangat berbahaya dan pada akhirnya akan membuat nama baik sekolah tercemar karena gagal menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Prinsip #10
Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai).

Secara sistem prinsip ini sudah diterapkan di sekolah kejuruan kita. Ada Praktek Industri dan Pemagangan di SMK yang diberikan alokasi waktu cukup panjang hingga 1 tahun. Kesempatan juga dibuka lebar dalam hal penempatan, bisa diluar kota, luar negeri, dll. Bahkan siswa diperbolehkan untuk masuk ke industri yang relevansinya kurang dengan jurusan yang dimiliki. Ini adalah hal yang salah dan tidak sesuai dengan prinsip pendidikan kejuruan, namun sekolah harus menghadapi kenyataan bahwa penempatan praktek lapangan siswa sangat sulit. Ini disebabkan kurangnya jumlah industri yang mau menerima siswa praktek dan semakin banyaknya jumlah siswa sekolah kejuruan pada saat ini. Sayangnya tidak ada upaya konkrit untuk memecahkan masalah rasio yang timpang ini dari pemerintah.

Prinsip #11
Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut.

Prinsip ini sudah cukup luas diterapkan oleh sekolah kejuruan, materi belajar memang disediakan dari sumber yang cukup terpercaya. Ini disebabkan semakin mudahnya pencarian informasi melalui teknologi informasi sehingga dimungkinkan penggunaan dokumen untuk belajar yang berasal dari berbagai sumber. Bahkan saat ini hampir tidak ada perbedaan materi belajar antar sekolah dan antar daerah karena sumber yang dipakai sangat banyak dan tersedia bebas. Namun utnuk beberapa jurusan tertentu, sekolah harus lebih proaktif membangun hubungan dengan industri lokal karena adanya materi yang harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

Prinsip #12
Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Prinsip ini sudah didekati oleh sistem pendidikan kejuruan dengan adanya pengelompokan jurusan dan program keahlian. Sekolah juga cenderung membuka program keahlian yang serumpun agar bisa terjadi efisiensi dalam proses mengajar karena adanya kompetensi atau sub-kompetensi yang dipakai bersama dalam bidang keahlian yang berbeda.

Prinsip #13
Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan.

Prinsip ini memerlukan banyak sumber daya dalam penerapannya. Setiap bidang keahlian memerlukan materi, metode belajar dan pendekatan yang berbeda satu sama lain. Kebutuhan masing-masing jurusan harus dipenuhi agar hasil dari proses pembelajaran bisa maksimal. Di Indonesia sudah diterapkan dalam skala tertentu seperti adanya pelajaran Matematika khusus untuk bidang keahlian bisnis dan manajemen, ada Matematika khusus bidang Teknologi, dll. Hal yang sama juga sudah diterapkan di masing-masing rumpun seperti antar jurusan Multimedia dan Animasi ada pelajaran Gambar Grafis yang sedikit berbeda karena berbeda tujuan.

Prinsip #14
Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik tersebut.

Prinsip ini sudah cukup luas diterapkan karena karakter sosial masyarakat Indonesia yang sangat menghargai hubungan sosial yang harmonis. Hubungan antara sekolah, guru, siswa dan orangtua siswa tergolong baik jika dibanding dengan negara lain. Ini adalah hal positif karena siswa dapat secara positif mengembangkan minat dan bakatnya karena hubungan guru-siswa berjalan sehat dalam proses belajar. Namun kendala utama prinsip ini adalah karena banyaknya siswa yang harus diajar oleh 1 guru, artinya rasio guru-siswa masih sangat timpang sehingga masih sulit bagi guru untuk dapat memberikan perhatian khusus pada setiap siswanya.

Prinsip #15
Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes.

Pada umumnya manajemen administrasi sekolah di Indonesia relatif fleksibel dan tidak kaku. Ini juga berhubungan dengan karakter sosial masyarakat Indonesia yang mengedepankan rasa saling percaya dan keterbukaan. Bahkan dalam banyak kasus terlalu fleksibel dan mengabaikan prinsip tertib administrasi. Namun dengan semakin banyaknya penerapan standar manajemen mutu terpadu di sekolah, hal ini semakin baik, artinya tetap luwes namun tertib.

Prinsip #16
Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi.

Prinsip ini banyak dilanggar. Prinsip sebaliknya yang justru sering dipakai yaitu, biarpun biaya tidak cukup yang penting dibuka dulu. Ini adalah prinsip yang salah namun justru menjadi mainstream di kalangan sekolah kejuruan. Pembukaan sekolah kejuruan membutuhkan dana sangat besar, pemerintah saat ini tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan di seluruh penjuru Nusantara, demikian juga swasta. Hanya beberapa sekolah saja, baik negeri maupun swasta, yang mampu membiayai sekolah yang dikelola secara memadai, sebagian besar lainnya tidak didukung sumber pembiayaan yang cuku
aan culture